Komarudin Sahid: Sistem Pendidikan Harus Dipengaruhi Pemikiran Pedagogik.

Satriono Prio Utomo

Kondisi pendidikan di Indonesia dewasa ini terjebak ke dalam permasalahan multi-dimensi. Hal ini ditambah dengan minimnya pembahasan mengenai pemikiran pedagogi yang kini telah banyak ditinggalkan oleh diskusi akademis, khususnya di kampus-kampus yang menjadi pusat penghasil guru (IKIP-red). Dalam pidatonya selaku Keynote Speaker diskusi Forum Diskusi Pedagogik (FDP) IKA UNJ,  Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dr. Komarudin Sahid, M.Si. mengatakan, “sistem pendidikan harus dipengaruhi pemikiran pedagogik !".

Rektor UNJ Dr. Komarudin Sahid, M.Si menguraikan empat sumber persoalan bottleneck dalam pendidikan nasional. Pertama, mazhab pendidikan kita masih berorientasi pada pasar yang masih link and match dengan industri. Kedua, pendidikan dan pekerjaan belum memiliki relasi dengan kesejahteraan. Ketiga, anggaran pendidikan belum berpihak pada pendidikan itu sendiri. Keempat, inovasi belum tercapai. “Penting bagi pendidikan kita untuk tidak hanya berbicara tentang pasar dan industri. Jauh lebih penting adalah substansi pendidikan tentang memanusiakan manusia,” terang Dr. Komarudin Sahid, M.Si.

Forum Diskusi Pedagogik yang digagas oleh Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta (IKA UNJ) kali ini pada Rabu (29/7) menyelenggarakan diskusi bulanannya secara daring dengan tema Mengenali Sumber Persoalan Bottleneck Pendidikan Nasional Untuk Melempangkan Jalan Napas Pendidikan Indonesia. Tema ini berangkat dari keinginan untuk meneropong masa depan pendidikan Indonesia yang sampai saat ini masih menghadapi persoalan yang mesti dijawab. Ketua IKA UNJ Juri Ardiantoro, Phd. menegaskan, “jalan pendidikan hari ini pengap, dan ini adalah cara mencari jalan yang baik.”

Attachment : File
News letter