Benny Rhamdani : Tugas BP2MI Melindungi Pekerja Migran Indonesia dari Ujung Rambut Sampai Ujung Kaki.
Abdullah
Taruna
Kepala Badan
Perlindungan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani Selasa, 9 Juni 2020,
ngevlog dengan Presiden R.I., Ir. H. Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat. Tampak Benny Rhamdani menyampaikan pesan di
mana Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih terlihat tersenyum di separuh
layar belakang sebelah kanan, sedang Benny Rhamdani yang semula menghadap
Presiden Jokowi kemudian menghadap kamera di layar sebelah kiri.
“Alhamdulillah
hari ini saya dengan Bapak Presiden Republik Indonesia, Presiden kebanggaan
rakyat, penjaga Pancasila, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Merah Putih hingga hayat di kandung badan,
membicarakan banyak hal, nasib para PMI (Pekerja Migran Indonesia: Red.), para
pekerja migran kita, Pak Presiden menginstruksikan_memerintahkan saya untuk memberikan
perlindungan dari ujung rambut sampai ujung kaki kepada mereka. Pekerja migran
Indonesia, pahlawan devisa, yang memberikan remittance besar, sumbangan
kepada negara, “ ucap Benny Rhamdani dengan lancar mengucapkan beberapa kalimat
yang sarat pesan itu.
Usai mengucap
rangkaian kalimat itu, Benny pun berucap lirih mempersilahkan Presiden Jokowi
menyampaikan pesan untuk masyarakat, khususnya para pekerja migran. Presiden
Jokowi sedari awal senyum-senyum saat Kepala BP2MI mulai ngevlog pun kemudian
merespon dengan senyuman yang berkembang menjadi tertawa kecil. “Semua pekerja migran kita, hati-hati, hidup
dan bekerja di negara lain, selalu
berkoordinasi dengan KBRI dengan BP2MI, penting sekali ! ujar Presiden Jokowi
menghimbau para pekerja migran Indonesia. Lalu Benny pun merespon dengan ucapan
pendek dan lirih mengakhiri vlognya tersebut. “Terima kasih Bapak Presiden,”
ujar Benny Rhamdani yang disambut senyum oleh Jokowi.
Pertemuan Benny Rhamdani dengan Presiden Jokowi bukan pertama kali. Sebelum menjadi Kepala BP2MI, Aktivis 98 yang berlabuh di Partai Hanura Pimpinan Osman Sapta tersebut, sudah pernah bertemu khusus dengan Presiden Jokowi bersama beberapa elit politik. Namun Selasa minggu ini pertama kalinya Benny ngevlog hanya berdua saja dengan orang nomor satu di Indonesia. Hal itu dilakukan Benny, untuk menyampaikan kepada para netizen tentang hasil pertemuannya dengan Presiden yang berlangsung dari pukul 09:10 WIB – 10:20 WIB. Pertemuan berlangsung sekitar 1 jam lebih 10 menit di tengah udara pagi Istana Bogor yang segar itu.
Pembicaraan khusus tentang permasalahan pekerja migran Indonesia itu bertempat
di ruang kerja Presiden Jokowi, dengan dinding bercat putih, dan pintu berwarna
krem. Di depan Jokowi, tepatnya di meja kayunya terpajang globe_bola dunia, dan
satu unit komputer tablet. Di belakang Presiden Jokowi rak buku kayu, dan dinding
berhias lukisan pantai karang dengan lautnya berwarna biru membuat suasana
pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Kepala BP2MI Benny Rhamdani terasa
nyaman.
Sebelum meninggalkan Istana Bogor menuju kantor di Jakarta, Benny Rhamdani didampingi Wawan, sang ajudan, kembali ngevlog di atas kendaraan roda empat yang mengantar ke area parkir. “Alhamdulillah baru bertemu dengan Bapak Presiden, Presiden andalan kita semua, penjaga Pancasila, Merah Putih, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perintahnya jelas, saya harus bekerja maksimal untuk pekerja migran Indonesia, memberikan perlindungan dari ujung rambut sampai ujung kaki, memberikan bantuan masalah hukum, masalah sosial dan masalah ekonomi, dan yang paling tegas adalah sikat para sindikasi yang selama ini terlibat dalam bisnis kotor pengiriman pekerja secara ilegal atau unprocedural, terima kasih Bapak Presiden, Saya Benny Rhamdani, Kepala BP2MI bangga memiliki seorang Presiden yang memiliki ketegasan dan pembelaan yang jelas kepada rakyat, khususnya PMI, “ ujar Benny Rhamdani menyampaikan pesan vlognya.
Pernyataan
tersebut, menegaskan tekad Benny Rhamdani saat upacara terima jabatan sebagai
Kepala BP2MI dari Plt. Kepala BP2MI, Tatang Budie Utama Razak, di Jakarta, Kamis,
16 April lalu.
“Dalam kesempatan yang baik ini, saya
ingin men-declare, menyatakan perang terhadap sindikasi pengiriman
Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural, mereka adalah musuh negara dan
kita wajib melindungi hak dan martabat PMI, karena sejatinya kita adalah pelayan
mereka,” kata Benny Rhamdani saat itu.