Juri Ardiantoro: Melestarikan Budaya Brebes Perlu Kolaborasi
![](https://www.alumniunj.com/images/berita/1628667348_b28086ae-253e-427e-b5eb-f715589d65dd-ja-bedah-buku-nkn.jpg)
Pernyataan tokoh pemuda nasional asal Brebes, Juri
Ardiantoro disampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Webinar dan Bedah
Buku Karya Dr. Uswadin, M.Pd., “Ngapak Kepenak Nemen” pada Rabu pagi, 11 Agustus 2021.
Dalam sambutan bedah buku bertema “Peran Sastra Dalam Membangun Daerah
Memperkokoh NKRI”, Juri mengatakan buku “Ngapak Kepenak Nemen” memiliki arti
penting khususnya untuk anak-anak remaja saat ini. “Buku berjudul NKN sangat bermanfaat untuk mengingatkan para
orang tua, khususnya anak-anak muda agar mengetahui bagaimana para orang tua
mereka menjalani tradisi budaya saat masih anak-anak, seperti permainan gobak
sodor, petak umpet, dll,” kata Juri Ardiantoro.
Menurut Juri, generasi tua jangan menyalahkan anak-anak muda
bila mereka tidak mengenal tradisi budaya masa kecil para orang tua mereka saat
usia kanak hingga remaja. “Mengingatkan mereka dengan memberikan informasi
bagaimana generasi tua menjalani masa mudanya dengan nikmat seperti bermain
gobak sodor. Buku ini mengingatkan generasi muda tentang tradisi budaya Brebes.
Saya mengapresiasi mas Uswadin yang telah menulis buku NKN,” kata Kepala Deputi
IV Kantor Staf Presiden ini.
Mengutip istilah “Daerah Kebudayaan” dari Ilmuwan Sosiologi
Koentjaraningrat, Juri menyebut “Ngapak” adalah satu daerah kebudayaan
tersendiri yang meliputi Brebes, Tegal, Pemalang. Namun kesan yang mucul Brebes
hanya menjadi sub kultur dari budaya Tegal,” kata Juri Ardiantoro. Melihat
konstelasi Brebes yang berkesan terhegemoni secarak budaya itu, maka Juri
memandang pentingnya melestarikan budaya Brebes agar setara.
“Harus ada politicall will-kemauan politik dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Brebes untuk merumat budaya Brebes agar lestari, dan cocok
dengan minat dan gaya hidup anak-anak muda sekarang,” ungkap Juri.
Masalahnya, kata pejabat yang kini juga menjadi Ketua Umum
Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta ini, langkah merawat kebudayaan Brebes
tidak bisa dilakukan orang per orang. “Melestarikan Budaya Brebes Perlu
Kolaborasi semua pihak, dari mulai warga Brebes, tokoh-tokoh masyarakat,
institusi kebudayaan, dan Pemerintah,” terang Juri kepada para peserta webinar
yang mencapai sekitar 70 orang.
Kegiatan Bedah Buku “Ngapak Kepenak Nemen (NKN)” diawali
dengan sambutan Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, S.E. M.H. Bupati Brebes berharap penerbitan buku Ngapak
Kepenak Nemen dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat Brebes akan buku bacaan,
dan meningkatkan minat baca. “Kami mengajak masyarakat Brebes untuk mencintai
dan melestarikan bahasa Ngapak,” kata Bupati Idza Priyanti.
Selain sambutan Bupati Brebes, dan Juri Ardiantoro, panitia
juga menghadirkan beberapa budayawan, dan sastrawan menjadi pembicara yang
membedah isi buku “NKN” di antaranya: Drs. Atmo Tan Sidik (Budayawan Brebes-Tegal),
Oyos Saroso HN (Sastrawan dan Jurnalis Teras Lampung), Dr. Maufur, M.Pd.
(Penulis, dan Dosen Pascasarjana UPS Tegal). Diskusi dipandu oleh M. Ishaq,
M.Pd.