Lody F. Paat: Sumbangan Prof. H.A.R. Tilaar dalam Disiplin Pendidikan Sangat Penting
Indonesia Kehilangan Pedagog yang menginisiasi pedagogik kritis masuk ke dalam dunia akademik. Ia juga pemersatu dua disiplin pendidikan dari dua tradisi berbeda.
Abdullah Taruna
Kabar berpulangnya Pakar Pendidikan Nasional Prof. Dr. H.A.R. Tilaar pada Rabu, 30 Oktober 2019, Pukul 10:48 WIB kontan mengejutkan penulis, Pak Jimmy Philip Paat, dan Dr. Henry Eryanto serta beberapa mahasiswa pengkaji pedagogik yang sedang diskusi Reboan Pendidikan Forum Diskusi Pedagogik di sekretariat Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kabarnya pun baru penulis terima sekitar pukul 12:00 WIB dari Lody F. Paat yang tinggal di Tomohon, Sulawesi Utara.
Lody F. Paat adalah pensiunan dosen Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ yang sudah akrab dengan Prof. H.A.R. Tilaar sedari mahasiswa, dan bahkan dalam relasi pengetahuan, bisa pula dianggap sebagai murid. Saya pun bertanya tentang pendapatnya terkait pergulatan pemikiran Prof. H.A.R. Tilaar?
“Mungkin pergulatan pemikirannya tentang pendidikan di Indonesia adalah bagaimana Indonesia yang multikultural tetap bersatu dan Indonesia ini berkeadilan sosial. Pergulatan ini nampak dari buku-buku yang dia (Prof. H.A.R. Tilaar : Red.) terbitkan,” kata Pegiat Pendidikan Lody F. Paat.
Karya intelektual tersebut, tambah Lody, merupakan sumbangan Prof. Tilaar dalam disiplin pendidikan.
“Buku-buku terpenting adalah (1)Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia; (2) Manifesto Pendidikan ( Maaf saya lupa judulnya Buku ini tidak keliatan di perpustakaan saya); (3) Kredo Pendidikan; (4) Freedom As A Pilar of National Education: An Idonesian Case; (5) An Introduction Development of Creative Human Resourced and Economics of Education: A Critical Transformative Pedagogy Approach An Indonesian Case; (6) Sowing The Seed of Freedom: Ki Hadjar Dewantara as a Pioneer of Critical Pedagogy; (7) Multikulturalisme: Tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional; (8) Pedagogik Teoritis untuk Indonesia,” tulis Lody melalui pesan Watsap.
Selain itu, lanjut Lody, Prof Tilaar merupakan pedagog yang menginisiasi pedagogik kritis masuk ke dalam dunia akademik. “Saya pikir pak Tilaar sebagai pelopor yang menghadirkan pedagogik kritis di dunia akademik pendidikan. Kalau di dunia aktivis atau LSM, pelopornya adalah Mansur Fakih, Toto, dan Rum,” ungkap Lody F. Paat.
Bahkan tak kalah penting, tambah Lody, Prof Tilaar berjasa besar dalam menggabungkan dua disiplin pendidikan dari dua tradisi berbeda. “Pak Tilaar juga model atau contoh ilmuwan pendidikan yang menggabungkan disiplin pendidikan tradisi Kontinental (pedagogik: Red.) dan Anglo Amerika (education: Red.). Petunjuknya nampak di buku Pedagogik Teoritis untuk Indonesia yang berbau Kontinental dan buku Introduction Development of Creative Human Resources and Economics of Education: A Criticak Ttransformative Aporoach An Indonesian Case yang berbau Anglo Amerika,” tulis Lody dalam pesan whatsapnya.
“Selamat jalan pak Tilaar ! seru Lody mengakhiri pesan Whatsap-nya.